Kamis, 28 April 2016

Pertemuan yang dinanti


Sekian lama jarak dan waktu yang memisahkan
Begitu pula dengan hati yang terus ditikam karena kerinduan
Menanti hari demi hari untuk sebuah penantian
Tapi tak pernah kunjung datang

Ku bersabar kembali
Sabar dengan tetap menjaga hati
Demi kekasih yang dinanti
Walaupun semuanya tak berarti

Ah, pada akhirnya aku masuk ke lembah keputusasaan
Ku berjalan tanpa arah dan tujuan
Seperti mayat hidup yang berjalan kedepan
Yang tak pernah lagi memikirkan kebahagiaan

Lagi dan lagi ku bangkit kembali dari kesedihan
Ku mulai dengan senyuman
Meskipun itu hanya senyum kepalsuan
Namun ku yakin masih ada sedikit kebahagiaan untukku didepan

Ku berjalan kembali dengan penuh keikhlasan
Ku mulai dengan senyuman ketulusan
Sedikit demi sedikit telah berdamai dengan kesedihan
Karena ada seseorang yang mulai menyapaku dengan kedamaian

Ku persilahkan engkau masuk kedalam hatiku, duhai kekasih idaman
Tapi jangan pernah kau hanya memasuki relung hati tanpa kau tanam bibit-bibit cinta didalam
Ruang hati yang akan selalu memberikan kedamaian dan melahirkan kecintaan
Itulah yang ku harapkan

Oh ...
Ternyata kau memberikan lebih dari itu semua
Kau berikan segenggam iman untuk ku tanam
Kau siapkan bunga-bunga yang indah yang siap aku rasakan

Sabtu, 23 April 2016

kemenangan hati

Saat dirimu mampu memenangkan hatiku
Saat itu pula aku berjanji akan terus memperjuangkanmu
Untuk terus berada bersamamu
Hingga Ridha Allah lah satu-satunya tujuan kita

Akulah wanita yang paling beruntung
Karena Allah lah yang mempertemukan kita
Karena Allah lah Yang Maha Cinta memberikan perasaan yang mendalam
Dan meniupkan cinta di dalam hati kita

Saat ijab dan qabul itu terdengar
Lirihku dalam tasbih
Dan tangisanku meledak saat semua restu tercurah untuk kita
Saat itulah aku menjadi isterimu

Ku berjalan mendekat mu
Menatap dirimu yang halal bagiku untuk ku pandangi
Meraih tanganmu untuk ku cium
Dan ku persilahkan engkau berdo'a diatas ubun-ubunku

Duhai kekasih halalku
Ku terus bertasbih atas kemenangan hati ini
Terimalah semua aib-aibku karena aku pun akan terima aib-aibmu
Saat itu pula, aku menjadi pakaianmu dan engkau menjadi pakaianku
Kita bermalam dalam malam yang syahdu

Kerinduan yang meradang

Duhai suamiku...
Peluk lah diri ini yang selalu haus akan belaianmu
Ciumlah dengan hangat
Karena hanya dengan bibir lembutmu yang mampu memberikan kehangatan yang mendalam

Duhai isteriku...
kan ku berikan semua cinta ini untukmu
Takkan aku lepaskan pelukan
dan genggaman cintaku padamu

Duhai suamiku...
Takkan mampu ku menahan waktu
Karena begitu sakitnya menahan kerinduan
Setiap detiknya tanpamu
Jangan pernah lepaskan diri ini yang lemah karena jauh darimu, suamiku.
Duhai suamiku...
Pandanglah aku
Yang selalu haus akan cintamu

Duhai isteriku...
Setiap detik kau menungguku
itu akan menjadi ibadah dan kebaikan untukmu
Duhai isteriku...
Kan ku berikan seluruh jiwa raga ini untuk mu
Guna hausnya cintamu terobati semuanya

Duhai suamiku...
Akan aku terima semua aibmu
dan ku junjung tinggi kehormatanmu
karena engkaulah pakaianku dan akulah pakaianmu

Duhai isteriku...
Tidak ada suatu tujuan dalam diri ini selain sakinah bersamamu

Duhai suamiku yang sangat ku cintai
PULANGLAH
Aku ingin menumpahkan semua kerinduan ini
Aku ingin menangis di pundakmu
Begitu berat ku menjalani hari-hariku tanpamu disisiku

Duhai isteriku...
Hanya menghitung hari aku akan datang ke pelukanmu
Takkan aku pergi untuk meninggalkanmu
Sampai semua kerinduan kita tersampaikan semuanya

Duhai suamiku...
Kerinduan ini sudah meradang
Tangisan ini pun tak mampu ku hilangkan
Untuk mu yang terkasih, suamiku yang sangat aku rindukan kepulanganmu...

Sabtu, 16 April 2016

Catatan abi dan umi

Ini adalah sepenggal kisah tentang dua insan yang saling mencintai dari kejauhan. Mematahkan setiap kerinduan itu datang. Hanya do'a yang mampu menghilangkan kerinduan itu datang. Menghadirkan cinta tanpa harus bertemu. Memberikan kasih sayang dan kesetiaan meskipun tanpa di sisi. Ku tuliskan sepenggal kisahku, agar kau selalu mengenangku seperti aku yang selalu mengenangmu. Mencintaimu dengan sepenuh jiwa dan menuliskan semua kisah kita agar kelak kita telah tua dan pikun, kita akan tetap berusaha mengingatkan kenangan kita.

Pagi yang cerah, saat hari yang kita rencanakan untuk datangnya perkawinan kita. Abi memilih tanggal dimana tepat hari ulangtahunku yaitu 19 september 2015. Sebagaiman sunnatullah baginda Nabi SAW untuk segera menikah bila cukup semuanya. Saat Abi berjabat tangan kepada Sang Ayahanda tercinta. Seakan-akan abi akan menggantikan ayah untuk memikul semua dan mempertanggungjawabkan umi. 

Tetapi tak disangka-sangka. Ada sekelompok orang yang ingin menghancurkan pernikahan Abi dan Umi kala itu. Terdengar suara motor di pelataran masjid yang sudah dihadiri para tamu pernikahan abi dan umi. Masuklah segerombolan anak-anak muda yang berpakaian tidak rapih dan berkata:
"Pernikahan ini dibatalkan..."

Tersontaklah para tetamu menoleh kebelakang.
Abi dan umi pun terkejut ketika mereka menoleh kebelakang.
Geram umi dan berkata: Kamu???

To be continued

Rabu, 13 April 2016

Ukhuwah yang kuat

Setiap insan pasti menginginkan ukhuwah yang kuat
Ukhuwah yang selalu berpegang tangan
Saling rangkul bahu membahu
Hingga akhirnya menjadi ukhuwah yang indah

Tetapi,
Apa yang terjadi bila ukhuwah kita bercerai berai?
Berdosakah kita?
Lalu apa yang akan kita lakukan?

Sungguh
Insan tersebut sangat salah
Telah mencerai beraikan ukhuwah
Yang sudah terjalin dengan indah

Lalu apakah yg akan dilakukan?
Menjelaskan permasalahan, menjalin komunikasi yang baik, da juga memaafkan segala kekhilafan yang sudah terjadi

Memberikan kasih sayang yang lebih hangat
Memberikan sentuhan cinta kepada insan lainnya
Tanpa menoleh bahkan mengungkit semua kesalahan
Dan memperbaiki robekan2 hati yang telah sempat terkecewakan

Duhai saudariku,
Rangkulah aku dengan kasihmu
Bersahabatlah denganku yang selalu menbutuhkanmu
Hingga akhirnya kita menggapai cita2 ukhuwah yg indah
Yaitu ukhuwah yg kuat

Sabtu, 02 April 2016

Pelangi Langkah Jejak Kehidupan

Hari terus berlalu dengan sendiri nya, meninggalkan detik dan menit disetiap waktu nya. Semua itu akan selalu membekas dalam kehidupan jika bisa memanfaatkan waktu dengan sebaiknya.

Orang mengira biasa saja dengan berlalu nya hari dalam kehidupannya, akan tetapi banyak orang yang merasakan kesedihan, keresahan dan penyesalan dalam hari-hari yang telah dilalui nya, karena banyak detik dan menit yang berlalu begitu saja tanpa ada sesuatu kebaikan dalam langkah nya.

Mulai lah dengan niat yang baik dalam setiap memulai hari nya, karena dengan itu kita dapat melangkahkan kaki serta menggerakkan hati dan pikiran kita lebih terarah dengan tujuan yang ada dalam niat kita.

Jangan biarkan hari berlalu begitu saja, bagaikan sepoi angin yang menghampiri dan meninggalkan kita begitu saja tanpa ada jejak, tanpa ada sapa, tanpa ada tanya kepada kita. Maka jadikan lah hari-hari itu penuh dengan makna bagaikan mentari dipagi hari yang menyinari bumi dengan menyapa seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini, meninggalkan hari dengan menutupnya oleh rona sinar yang begitu indah dipandang pelupuk mata.

Hidup di dunia ini begitu singkat tanpa makna bila kita hanya terdiam tanpa bersuara, hanya termenung tanpa mengaung, hanya terpana tanpa melakukan apa-apa. hidup ini akan terasa indah bila kita hiasinya dengan senyuman penuh makna, dengan kebahagian penuh cinta, dengan harapan penuh cita, dengan tindakan penuh manfaat.

Hari tidak bisa kita beli dengan apapun, tapi hari bisa kita manfaatkan detik dan menit serta jam yang diberikan oleh hari itu kepada kita. maka jadikan lah hari-hari itu menjadi pelangi keindahan dalam langkah jejak kehidupan kita.

"Hari Ini Untuk Mu"
Uci Andini


Selasa, 15 Maret 2016

Tulisan ini untukmu disana

Hai gengs...
Dulu kita awali #30DWC program menulis tanpa henti ini dengan Basmalah
Kini kita akhiri dengan Hamdalah
Dengan semua kendala dan hambatan dalam menulis
Terkadang kita disibukkan dengan banyak hal bahkan sampai lalai dalam menulis
Tapi harus diingat baik-baik yah gengs, jangan menunda untuk menulis
Apalagi menulis di waktu yang luang bahkan menulisnya udah injury time, hehhee
Harus luangkan waktu untuk menulis

Untuk program menulis ini di hari terakhir aku ingin menulis tentang Kamu, Iya Kamu...

Tulisan ini untukmu disana
Yang selalu menemaniku dalam menulis sebulan ini lamanya
Semua tulisan ini untukmu yang ku cinta
Walaupun kita hanya teman biasa

Ku harap semua akan menjadi pertemanan yang luar biasa
Teman yang mampu menghebatkan ku dihadapan Yang Maha Kuasa
Teman yang menemaniku didalam suka dan duka
Dan teman yang akan menjadi salah satu jalan menuju Jannah-Nya

Teman yang selalu ku cari dalam 1 visi dan misi
Selalu mendengarkan keluh kesah diri
Dan selalu berada dipangkuanku nanti
Kaulah lelakiku yang selalu dihati

Jadilah temanku di setiap hari-hariku
Karena ku ingin menjadi temanmu yang selalu bisa kau sentuh
Menjadi temanmu yang selalu kau lihat di setiap pagimu
Yang akan menyentuhmu dengan lembut setiap waktuku

Duhai lelaki sederhana
Semoga Allah menyatukan kita atas Ridho-Nya
Karena cinta-NYA lah kita bersama
Dan karena Ridho-NYA lah kita bisa mengarungi hidup ini bersama

Duhai kamu disana
Tetaplah menjadi inspirasiku
Salam rindu untukmu yang jauh disana
Terlihat jauh tetapi terasa dekat di hatiku


Uci Andini
Yang sedang merindumu